10 Jenis Saham yang Perlu Diketahui Investor

 Pemilik saham yang masih pemula wajib tahu mengenai jenis saham yang hadir di Indonesia. Dengan begitu, Anda bisa melakukan investasi saham sesuai tujuan karena masing-masing saham punya potensinya sendiri. Anda pun akan menghasilkan pendapatan berupa pembagian dividen atau pertumbuhan aset yang dinamakan capital gain.

jenis jenis saham



Untuk berinvestasi saham, Anda bisa melakukannya melalui pasar modal. Anda perlu mengenali saham perusahaan terbaik supaya bisa meraih untung. Di sini akan dijelaskan mengenai berbagai macam saham yang perlu diketahui para investor yang baru terjun di pasar modal.


Pembagian Jenis Saham

Di pasar modal, umumnya ada 3 jenis instrumen investasi yang dapat Anda transaksikan, yaitu reksa dana, obligasi, dan saham. Cara kerja ketiganya berbeda, di reksa dana Anda akan meraih keuntungan dari pertambahan nilai aktiva bersih atau NAB, di obligasi Anda bisa meraih untuk dari bunga obligasi yang dihadiahkan pada Anda.

Sedangkan untuk saham, Anda bisa meraih untung dari dividen atau penambahan nilai aset yang disebut sebagai capital gain. Besaran keuntungannya bisa berlipat-lipat tergantung dari transaksi dan pertumbuhan perusahaan yang menerbitkan saham. Inilah yang membuat saham dipilih banyak investor untuk menambah kekayaan.

Jenis saham dibedakan berdasarkan berbagai macam kriteria. Anda yang termasuk investor pemula, mungkin belum mengetahuinya secara menyeluruh. Kriterianya adalah seperti ini.

    Saham berdasarkan klaim atau hak tagih: saham biasa dan saham preferen.
    Saham dilihat dari cara peralihannya: saham atas nama dan atas unjuk.
    Saham dilihat dari kinerja perdagangannya: saham blue chip, saham income, saham growth, saham lesser-known, saham spekulatif, dan saham counter cyclical. 

1. Saham biasa


Salah satu saham yang dilihat dari klaim atau hak tagihnya adalah saham biasa (common stock). Saham ini adalah saham paling sering dipilih investor dan saham yang sering ditransaksikan juga.

Anda yang memilih saham ini akan meraih keuntungan seperti dividen (ketika emiten yang menerbitkannya memperoleh laba), hak suara ketika berlangsung Rapat Umum Pemegang Saham, dan berhak atas hasil penjualan aset perusahaan yang mengalami kebangkrutan (apabila hal itu terjadi).

2. Saham preferen


Merupakan saham yang membuat pemiliknya mendapatkan hak-hak istimewa yang tidak didapatkan pemegang saham biasa. Disebut juga sebagai preferred stock.

Saham ini memiliki cara kerja yang unik karena Anda bisa meraih pengembalian hasil penyetoran modal seperti mereka yang berinvestasi obligasi. Tidak mengherankan jika saham ini disebut seperti gabungan dari obligasi dan saham.

Disebut sebagai saham yang istimewa karena pemiliknya akan meraih hak istimewa seperti didahulukan dalam penerimaan dividen, pengaruhnya besar untuk memilih dewan direksi perusahaan, dan apabila perusahaan bangkrut akan meraih imbal hasil yang sesuai dengan nilai sahamnya.

Hanya saja saham preferen tidak memungkinkan pemilik saham untuk mempunyai hak suara di rapat umum pemegang saham.

3. Saham atas nama


Ada lagi saham yang dilihat dari cara peralihannya yang disebut dengan saham atas nama (registered stock). Saham ini kepemilikannya sangat jelas karena ada nama pemiliknya. Untuk pengalihan kepemilikan, ada prosedur khusus yang perlu diikuti.

4. Saham atas unjuk


Selain saham atas nama, ada juga saham atas unjuk yang juga dikenal dengan bearer stock. Jenis saham ini nama pemiliknya tidak ditulis, sehingga ketika ingin dipindahtangankan ke orang lain prosedurnya cukup mudah. Tidak serumit prosedur saham atas nama.

5. Saham blue chip


Jenis saham ini merupakan saham yang menjadi favorit karena punya kapitalisasi di atas Rp10 triliun. Dikatakan bahwa mereka yang punya saham jenis ini bisa meraih dividen yang stabil karena emiten yang masuk ke daftarnya rajin membagikan dividen.

Di Bursa Efek Indonesia, daftar saham yang masuk ke kategori blue chip lebih dikenal dengan sebutan LQ45. Ada 45 saham yang masuk ke daftar ini setiap 6 bulan sekali. Artinya, daftar tersebut akan selalu diperbarui oleh BEI tiap 6 bulan sekali.

6. Saham income


Sesuai dengan namanya, saham ini ada ketika emiten yang menerbitkannya berhasil meraih laba tinggi dari yang pernah diraihnya selama ini.

Emiten yang berhasil mendapat untung melebihi ekspektasi biasanya bersedia membagikan dividen yang nilainya lebih tinggi dari biasanya. Investor biasanya mengharapkan saham jenis ini.

7. Saham growth


Merupakan saham yang punya pendapatan tinggi dan berasal dari emiten yang menjadi pemimpin di sektor yang dijalankannya. Tidak mengherankan jika emiten yang menerbitkan saham ini adalah perusahaan yang reputasinya bagus. Disebut juga dengan saham well-known.

8. Saham lesser-known


Saham ini kebalikannya dari saham growth. Artinya, saham ini tidak begitu populer. Namun, tetap memiliki keistimewaannya sendiri, yaitu perusahaannya mempunyai kinerja yang bagus.

9. Saham spekulatif


Saham ini merupakan saham yang disebutkan berpotensi meraih keuntungan yang tinggi di masa nanti. Namun, perolehan pendapatan dan laba yang dimilikinya tidak selalu stabil, sehingga saham jenis ini cocok dipilih oleh para investor yang punya profil risiko high risk. Saham ini juga mudah Anda temukan di pasar modal.

10. Saham counter cyclical


Merupakan saham yang disukai juga oleh investor karena ini adalah jenis saham yang tetap mempunyai performa bagus, walaupun sedang dihantam resesi sekalipun. Jadi, selama masa resesi, emiten tersebut tetap mampu beroperasi secara baik sehingga pendapatan dan laba yang diterimanya pun stabil.

Alhasil, dividen yang dibagikan untuk para pemegang saham besarannya pun tetap memuaskan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama