investasi untuk pemula, ini yang harus diperhatikan
1. Memulai investasi sedini mungkin
Kamu pasti ingin dapat merasakan kebebasan finansial sejak muda, kan? Bebas finansial berarti suatu keadaan di mana kamu tidak perlu memikirkan keuangan, karena kamu tak perlu lagi bekerja mencari uang. Sebaliknya, justru uanglah yang bekerja untuk kamu.
Untuk mencapai hal tersebut, kamu bisa memulainya dengan belajar investasi sendiri. Coba saja cari tahu di internet dengan kata kunci belajar investasi untuk pemula. Di sana kamu akan menemukan berbagai artikel yang bisa kamu pelajari tentang investasi.
2. Menetapkan tujuan investasi
Hal pertama yang harus diperhatikan saat belajar investasi untuk pemula, kamu harus mengetahui dulu apa tujuan investasimu. Pada umumnya, tujuan investasi antara lain mempersiapkan dana pensiun, membeli kendaraan, membeli rumah, atau mempersiapkan dana pendidikan.
Selain itu, menetapkan tujuan investasi juga berarti kamu harus menetapkan berapa jumlah uang yang harus disisihkan untuk investasi.
Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan, kamu akan lebih mudah untuk memilih instrumen investasi apa yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanmu tadi.
3. Mengetahui profil risiko masing-masing
Belajar investasi untuk pemula memang susah-susah gampang. Setelah menetapkan tujuan investasi, kamu harus mengetahui bahwa setiap orang memiliki profil risiko masing-masing. Itu sebabnya, kamu harus mengetahui terlebih dulu kamu termasuk investor dengan profil risiko seperti apa.
Ada tiga tipe investor berdasarkan profil risikonya, yakni:
- Konservatif
Investor dengan profil risiko jenis ini lebih memilih investasi dengan resiko rendah karena cenderung takut berspekulasi.
Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif antara lain reksadana pasar uang, serta investasi emas dan logam mulia.
- Moderat
Investor dengan tipe moderat tidak takut mengambil risiko saat bermain di pasar yang lebih fluktuatif supaya bisa mendapat return besar. Itu sebabnya, investor moderat pada umumnya lebih berani ketimbang investor konservatif.
Salah satu contoh instrumen investasi untuk tipe investor moderat adalah reksadana campuran.
- Agresif
Investor dengan tipe agresif selalu siap masuk ke pasar fluktuatif dengan risiko besar demi bisa mendapatkan return besar. Pada umumnya, investor jenis ini terbilang berani kehilangan uang.
Investor agresif sangat tepat berinvestasi di pasar saham yang memang sangat fluktuatif namun menjanjikan keuntungan yang besar.
Dengan belajar investasi untuk pemula, nantinya kamu akan dapat memetakan apakah kamu termasuk tipe investor yang konservatif, moderat, atau agresif.
4. Menggunakan dana milik sendiri
Langkah ketiga dalam belajar investasi bagi pemula adalah menggunakan dana milik sendiri untuk berinvestasi. Hal ini berarti, kamu dilarang keras menggunakan uang pinjaman untuk menanamkan modal.
Mengapa demikian? Meminjam uang untuk kemudian diinvestasikan bisa menggerus margin keuntungan yang bisa kamu kantongi dari investasi tersebut.
Yang lebih dikhawatirkan, jika investasi yang kamu lakukan tidak berjalan baik. Ini bisa menyebabkan utang kamu akan semakin menumpuk sehingga membebani keuanganmu sendiri.
5. Menentukan jangka waktu investasi sekaligus target dana yang dibutuhkan
Dalam proses belajar investasi untuk pemula, seorang investor juga harus menentukan terlebih dulu jangka waktu investasi. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada nominal investasi dan jenis instrumen investasi yang akan dipilih nantinya.
Biasanya, semakin panjang jangka waktu investasi, maka akan semakin besar pula uang yang harus disiapkan. Pilihan instrumen juga akan mengikuti kedua hal tersebut.
6. Mengalokasikan dana untuk investasi secara konsisten
Untuk investor pemula, kamu dapat mengawali investasi dengan menyisihkan dana yang sesuai dengan kemampuanmu. Lalu, kamu harus konsisten untuk menyisihkannya setiap bulan.
Jika kamu masih dalam tahap belajar investasi, jangan terlalu banyak mengalokasikan dana untuk investasi. Nanti, seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan investasimu, kamu bisa menambah dana investasi secara berkesinambungan.
7. Memulai investasi dengan cara investasi tidak langsung
Langkah selanjutnya dalam proses belajar investasi untuk pemula adalah kamu bisa memulai berinvestasi di pasar modal secara tidak langsung.
Salah satu caranya dengan membeli produk reksadana. Nantinya, ada manajer investasi yang akan membantu mengelola dana kamu.
Apabila kamu sudah memahami dengan baik instrumen investasi yang ada, kamu bisa menentukan sendiri investasi yang diinginkan.
8. Memilih platform investasi yang terpercaya
Kini, investasi semakin mudah dilakukan seiring dengan perkembangan dunia digital. Hal ini ditandai dengan banyaknya platform digital yang bisa memfasilitasi investasi online.
Jika kamu sudah belajar investasi untuk pemula dan menentukan instrumen investasi apa yang ingin kamu pilih, langkah selanjutnya adalah menentukan platform yang tepat.
9. Jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang
Bagi kamu yang masih belajar investasi untuk pemula, ada satu istilah investasi yang sangat terkenal yang harus kamu pahami. Yaitu: Jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang.
Penjelasannya seperti ini. Jika kamu meletakkan semua telur dalam satu keranjang, saat keranjang jatuh, maka hancurlah semua telur yang ada.
Berbeda halnya jika kamu menempatkan telur di beberapa keranjang. Saat satu keranjang jatuh, maka telur yang ada di keranjang lain tidak akan ikut pecah.